Jumat, 02 Mei 2014

Hari Pendidikan Nasional Untuk Sumba



PulauSumba.com-Denpasar, Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini tanggal 2 Mei 2014 mengingatkan kita ketika kita duduk di bangku pendidikan terlebuh khusus ketika kita duduk di bangku Sekolah Dasar dimana semangat belajar yang belum adanya pengaruh gemerlapan diluaran sana begitulah dimasaku dulu dan selalu bangga ketika berdiri dilapangan upacara bendera sambil menengadah sang merah putih kebanggaan ku… apakah hal yang sama masih dirasakan adik – adik ku.? Itu harapan kita bersama.
Namun sayang ketika berpetualang masih banyak sekolah-sekloh beserta murid-muridnya  masih butuh sentuhan kita semua, dan  disini tidak ada yang salah tapi mari kita sadari itu semua demi generasi penerus Bangsa, melalui momen ini juga kami dari pergerakan Sumba News Peduli Sumba punya mimpi indah untuk mewujutkan sebuah Taman Bacaan dan semoga ini bukan Taman Bacaan pertama yang akan ada tapi mari kita ciptakan Taman Bacaan yang lain dimanapun kita menapaki kaki demi pencerdasan anak Bangsa, Buku sudah terkumpul di Hari Bersejarah Dunia Pendidikan.
Namun masih Jauh dari Harapan namun kami tidak akan pernah berhenti sampai disini dan semoga dalam waktu yang tidak lama lagi Buku-buku ini akan sampai di Sumba dan Bagi Kawan – kawan yang sudah menyumbang terima kasih banyak atas kepeduliannya terhadap tanah marapu,  disini ada 

Ibu Janice dari Jan’s Tour & Travel dan sangat peduli akan dunia pendidikan anak secara khusus, ada adik Michael dan masih ada kawan-kawan yang siap menyumbangkan buku2 bekas baing yang ada  di Surabaya dan di Selandia Baru dan ada juga yang tida kmau disebutkan nama2 nya terima kasih banyak dan Tuhan pasti akan membalas kebaikan dan kepedulian kawan2 semua.
Buku Bekas dan sudah jarang di baca tapi layak untuk adik2 kita kenapa kita tidak bermurah hati.? Ayo mari kita peduli Dunia Pendidikan dan kalau bukan kita sapa lagi.
Itu adalah suara Hati Penjuang pejuang yang tanpa pamrih mari kita ikuti jejak mereka karena segala sesuatunya Indah ketika kita ada didalamnya, dan perlu kita ketahui bersama ini ide dadakan atas dasar peduli jadi semuanya pasti tidak direncanakan, sapa tergerak dan ingin berbagi…. Kami siap mengakomodir sebagai Komunitas yang Peduli lingkungan… Sumba News Peduli Sumba”.

Sabtu, 12 April 2014

Keunikan Rumah Adat Sumba




PulauSumba.com-Waingapu, Bentuk atapnya tinggi lancip, serupa menara dimana tersimpan benda-benda pusaka ( Tanggu Marapu ). Tiap-tiap rumah adat mempunyai tiga bagian : bagian bawah, tengah dan atas rumah, mencerminkan simbol alam dalam pandangan suku bangsa Sumba, yakni alam bawah (tempat arwah), alam tengah (tempat manusia) dan alam atas (tempat para dewa), dengan demikian rumah bukan hanya sebagai tempat kediaman manusia tetapi juga merupakan tempat kebaktian dan pusat persekutuan sosial dan ekonomi (center of social gathering and economic). Sekeliling rumah adat terdapat kubur-kubur batu besar dengan berbagai bentuk dan ukiran yang indah baik yang telah beratus tahun maupun yang baru, sebagai manifestasi kejayaan jaman megalitik dimasa lampau, dapat ditemui di Kampung Wunga – Kec. Haharu ( 63 Km dari kota Waingapu), yang merupakan kampung pertama dan tertua di Sumba Timur. Selain itu terdapat di Kampung Prainatang (33 Km ), Kampung Kawangu (12 Km ), Kampung Watumbaka (17 Km), Kampung Praiyawang (69 Km), Kampung Uma Bara/Pau (66 Km), Kampung Tambahak (67 Km), Kampung Kaliuda (120 Km), Kampung Wundut (62 Km), Kampung Praikalitu (66 Km), kampung Rambangaru(20Km), Kampung Praibakul(115), Kampung Prailiu(2 Km), dengan karakteristik adat-istiadatnya masing-masing.PS-dipardasumtim

Sumba Dengan SENI & KERAJINAN TANGANNya



Pulausumba.com-Waingapu, Kekhasan tenun ikat memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi ketenaran Sumba Timur di mata dunia. Disebut tenun ikat karena kegiatan mengikat amat berperan. Sebelum ditenun, benang diikat menurut pola yang telah ditentukan sebelumnya, lalu dicelup dalam pewarna, hanya kini masih digunakan benang yang dipintal secara manual dan alamiah. Kekuatan kain tenun Sumba Timur bukan saja terletak pada desain yang unik, penuh simbol-simbol dekoratif bermakna sosial kemasyarakatan hingga keagamaan ataupun tata warna alamiah yang sangat menarik tetapi justru pada proses pembuatan yang melibatkan jiwa penenunnya tersebut, yang memungkinkan waktu berbulan-bulan masa kerja dilalui dengan penuh kesabaran serta ketekunan yang luar biasa. Tenunan biasanya digunakan untuk pakaian adat, belis, membungkus jenazah dan lainnya sebagainya. Proses pembuatan tenun ikat dapat dilihat di Kampung Prailiu, Kampung Lambanapu, Kampung Mauliru, Kampung Pau, Kampung Praiyawang dan Desa Watuhadang serta Desa Kaliuda yang merupakan pusat kerajinan tenun ikat.
 Bagi orang Sumba Timur, semua benda seni primitif memiliki fungsi sosial berkaitan dengan kepercayaan Marapu. Patung dan ukiran (Penji) dari kayu dan batu, anyam-anyaman dari daun pandan dan lontar (tikar, tas, karuku/tempat nasi dan mbuala pahappa/tempat sirih pinang wanita serta kalumbutu/tempat sirih pinang pria) dan kerajinan tembikar dari tanah liat serta berbagai aksesoris logam (Mamuli, Luluamahu dan anting-anting).Ps.007

Rambu Ata Ratu Si Artis Pulau Sabana



 PulauSumba.com-Waingapu, Alunan lagu dan nada petikan jungga humba (Petikan Gitar Sumba) Rambu Ata Ratu membuat terpukau peserta acara Pelantikan dan Serah terima jabatan Camat Pahunga Lodu pada kamis, 23 Januari 2014, itu menandakan selalu ada nuansa berbeda nan menakjubkan di kabupaten Sumba Timur. Dalam pantauan awak media kami bahwa masyarakat sumba Timur pada umumnya adalah penyuka seni dengan budaya yang khas apa lagi seni local yang jarang di pentaskan kadang nyaris dilupakan dan ada harapan kedepan bagi penggila seni untuk terus mengembangkan talenta yang ada lewat sebuah pementasan spektakuler dalam sebuah panggung besar sebagai apresiasi dunia seni sumba secara khusus. Dengan alat musik seadanya tidak menyurutkan semangat Rambu untuk berdendang dan sangat menghibur masyakat kecamatam pahunga Lodu.PS-007

Watu Parunu Nan Eksotik



PulauSumba.com-Waingapu,Terletak di Desa Laindjanji, Kecamatan Wulla Waijelu, sekitar 162 Km dari Kota Waingapu. Perjalanan menuju tempat ini sudah sangat bagus dan kendaraan roda 4 pun sudah biasa parkir di pinggir pantai. Tebing tinggi yang terbentuk dari susunan beberapa jenis batu batuan memberi pesona tersendiri saat mengunjungi pantai watu parunu, Seakan siap menantang kerasnya arus pantai selatan. Saat air bergerak surut, anda dapat mendekati areal tebing melalui celah batu alam yang oleh penduduk setempat disebut watu parunu (bisa melewat dengan masuk melalui pintu setengah lingkaran untuk menikmati indahnya tebing nan eksotik).PS-007

Ku Merindukan SumbaKu



PulauSumba.com-Denpasar, Canda tawa dikeheningan malam mengingatkan Qu 21 tahun yang lalu untuk bertemu sang Maestro seni yang terkenal dengan puisi pusinya yang merasuk jiwa namun apa di kata harapan tinggal harapan, penantian panjang tanpa penyesalan serta terus berharap untuk bisa bertemu dengan Presiden Malioboro memamang tidak seperti membalikkan telapak tangan yang artinya walaupun kita banyak kawan yang dekat dengan Umbu tapi tidak menjamin akan segera berjumpa dengan Putra Seribu Kuda.
Apakah Pak Umbu yang apes ataukah saya mujur hanya malam minggu itu yang yang menjawabnya, di tempat tongkrongan Putra kampung dari Tanah Marapu ini bersama teman – teman pelaku seni dan awak media kakak kikik seperti ringkikan kuda di Pulau Sabana dan terpuaskan rasa rindu untuk bisa bertemu dengan Umbu Landu Paranggi.
Dari celotehnya yang penuh makna yang kadang disambut dengan tawa menandakan betapa berwibawanya sang Maestro ini, ucapan- ucapannya yang kata demi kata penuh arti tidak sadar kalau waktu menjukan pukul 02.00 dini hari. Sambil meneguk Bir yang adalah minuman khas Umbu sambil menghihasap sebatang rokok lintingan yang di suguhkan Bung Wayan Jengki Sunarta yang juga adalah seniman Pusi dan Teater yang adalah Putra asli Pulau Seribu Pura, Umbu bercerita tentang Tahun Kuda yang menurut Umbu bahwa Kuda adalah Hewan Mulia yang diharaviakan dengan Kendal ada kendala dan harus ada kendali, Cerita 3 Pohon dan angka 3 yang penuh misteri dan kadang merinding mendengannya.
 Jiwa Umbu Landu Paranggi yang sangat tenang kadang bisa meledak ledak ketika mengenang masa kecilnya di Kampung halaman dengan Gasingnya dan Umbu mempertegas bahwa Gasing Sumba paling bagus dan sempurna dengan kayunya yang terbuat dari Kayu yang berkualitas tinggi sehingga warnanyapun coklat sampai hitam, karena suka bermain Gasing sampai – sampai dihukum sang ayahhanda (almarhum)….. dan apakah ini menandakan Umbu rindu akan sumba.? Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 03.33 dini hari, dan apakah angka 3 itu betul-betul keramat menurut umbu.? Dan hanya Umbu yang tau dan kami pun meninggalkan tempat tongkrongan Umbu berasama kawan-kawan. Tunggu cerita selanjutnya tentang Umbu landuparanggi, tapi masih misteri kapan lagi ketemu Umbu, sambil bersalaman dan pamit pulang Umbu sempat berucap sambil menggenggam tangan saya “terasa sumbanya” hanya umbu yang tau.PS-007.