Sabtu, 12 April 2014

Ku Merindukan SumbaKu



PulauSumba.com-Denpasar, Canda tawa dikeheningan malam mengingatkan Qu 21 tahun yang lalu untuk bertemu sang Maestro seni yang terkenal dengan puisi pusinya yang merasuk jiwa namun apa di kata harapan tinggal harapan, penantian panjang tanpa penyesalan serta terus berharap untuk bisa bertemu dengan Presiden Malioboro memamang tidak seperti membalikkan telapak tangan yang artinya walaupun kita banyak kawan yang dekat dengan Umbu tapi tidak menjamin akan segera berjumpa dengan Putra Seribu Kuda.
Apakah Pak Umbu yang apes ataukah saya mujur hanya malam minggu itu yang yang menjawabnya, di tempat tongkrongan Putra kampung dari Tanah Marapu ini bersama teman – teman pelaku seni dan awak media kakak kikik seperti ringkikan kuda di Pulau Sabana dan terpuaskan rasa rindu untuk bisa bertemu dengan Umbu Landu Paranggi.
Dari celotehnya yang penuh makna yang kadang disambut dengan tawa menandakan betapa berwibawanya sang Maestro ini, ucapan- ucapannya yang kata demi kata penuh arti tidak sadar kalau waktu menjukan pukul 02.00 dini hari. Sambil meneguk Bir yang adalah minuman khas Umbu sambil menghihasap sebatang rokok lintingan yang di suguhkan Bung Wayan Jengki Sunarta yang juga adalah seniman Pusi dan Teater yang adalah Putra asli Pulau Seribu Pura, Umbu bercerita tentang Tahun Kuda yang menurut Umbu bahwa Kuda adalah Hewan Mulia yang diharaviakan dengan Kendal ada kendala dan harus ada kendali, Cerita 3 Pohon dan angka 3 yang penuh misteri dan kadang merinding mendengannya.
 Jiwa Umbu Landu Paranggi yang sangat tenang kadang bisa meledak ledak ketika mengenang masa kecilnya di Kampung halaman dengan Gasingnya dan Umbu mempertegas bahwa Gasing Sumba paling bagus dan sempurna dengan kayunya yang terbuat dari Kayu yang berkualitas tinggi sehingga warnanyapun coklat sampai hitam, karena suka bermain Gasing sampai – sampai dihukum sang ayahhanda (almarhum)….. dan apakah ini menandakan Umbu rindu akan sumba.? Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 03.33 dini hari, dan apakah angka 3 itu betul-betul keramat menurut umbu.? Dan hanya Umbu yang tau dan kami pun meninggalkan tempat tongkrongan Umbu berasama kawan-kawan. Tunggu cerita selanjutnya tentang Umbu landuparanggi, tapi masih misteri kapan lagi ketemu Umbu, sambil bersalaman dan pamit pulang Umbu sempat berucap sambil menggenggam tangan saya “terasa sumbanya” hanya umbu yang tau.PS-007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar