Pulausumba.com-Waingapu, Kekhasan tenun ikat
memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi ketenaran Sumba Timur di mata
dunia. Disebut tenun ikat karena kegiatan mengikat amat berperan. Sebelum
ditenun, benang diikat menurut pola yang telah ditentukan sebelumnya, lalu
dicelup dalam pewarna, hanya kini masih digunakan benang yang dipintal secara
manual dan alamiah. Kekuatan kain tenun Sumba Timur bukan saja terletak pada
desain yang unik, penuh simbol-simbol dekoratif bermakna sosial kemasyarakatan
hingga keagamaan ataupun tata warna alamiah yang sangat menarik tetapi justru
pada proses pembuatan yang melibatkan jiwa penenunnya tersebut, yang
memungkinkan waktu berbulan-bulan masa kerja dilalui dengan penuh kesabaran
serta ketekunan yang luar biasa. Tenunan biasanya digunakan untuk pakaian adat,
belis, membungkus jenazah dan lainnya sebagainya. Proses pembuatan tenun ikat
dapat dilihat di Kampung Prailiu, Kampung Lambanapu, Kampung Mauliru, Kampung
Pau, Kampung Praiyawang dan Desa Watuhadang serta Desa Kaliuda yang merupakan
pusat kerajinan tenun ikat.
Bagi
orang Sumba Timur, semua benda seni primitif memiliki fungsi sosial berkaitan
dengan kepercayaan Marapu. Patung dan ukiran (Penji) dari kayu dan batu,
anyam-anyaman dari daun pandan dan lontar (tikar, tas, karuku/tempat nasi dan
mbuala pahappa/tempat sirih pinang wanita serta kalumbutu/tempat sirih pinang
pria) dan kerajinan
tembikar dari tanah liat serta berbagai aksesoris logam (Mamuli, Luluamahu dan
anting-anting).Ps.007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar